Skip to content
PULAU SUMBAWA
Beranda / PULAU SUMBAWA / Berhasil, Budidaya Lele Sistem Tarpal Di Pondok Pesantren

Berhasil, Budidaya Lele Sistem Tarpal Di Pondok Pesantren

Lele
Table of Contents+

Taliwang, KOBAR – Budidaya ikan lele dengan sistem pemasangan tarpal atau tidak bersentuhan langsung dengan tanah merupakan salah satu program Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP). Realisasi program itu diperuntukkan bagi Pondok Pesantren yang tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Program uji coba itu dianggap berhasil untuk segi animo, karena bukan hanya membuat para santri memiliki pengetahuan tentang cara membudidaya lele, tetapi juga memancing masyarakat sekitar pondok dan wali santri memiliki hasrat untuk melakukan budidaya tersebut, karena dianggap lebih mudah dan prospek menjanjikan.

Kabid perikanan budidaya dan pengolahan hasil perikanan pada DKPP KSB, Zainal Arifin SP yang ditemui dalam ruang kerjanya mengatakan, untuk mensukseskan program itu, DKPP selalu mengawasi dan siap hadir di lokasi jika ada permasalahan yang disampaikan para santri terkait dengan program budidaya tersebut, bahkan sudah mengajarkan kepada para santri tentang tata cara pemberian pakan, cara penggantian air, termasuk hal tekhnis untuk memacu pertumbuhan lele tersebut.

“Kami bukan hanya menyerahkan program atau fasilitas sebagai bentuk pembudidayaan ikan lele, karena kalau hanya menyerahkan program maka tidak yakin akan berhasil, apalagi santri yang kita berikan program belum paham dengan tata cara pembudidayaan lele, sehingga DKPP harus menyiapkan tenaga tekhnis yang akan membantu secara langsung untuk memberikan pelajaran kepada santri yang ditugaskan untuk menangani tambak tarpal lele tersebut,” lanjut Ipin sapaan akrabnya.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

Masih keterangan Ipin, setiap pondok pesantren diberikan atau dibangun 8 petak pembibitan dengan jumlah bibit melebihi 13 ribu. Pada penyerahan awal bukan hanya fasilitas tambak pembibitan yang diserahkan, namun diberikan juga pakan yang dibutuhkan, jadi pihak santri hanya bertugas melakukan pengawasan dan pemantauan secara langsung, sebagai bentuk pembelajaran. “Yang kami serahkan termasuk tarpal, serot, paranet dan beberapa fasilitas pendukung lainnya,” aku Ipin.

Salah satu tujuan besar pemerintah sehingga memusatkan program budidaya lele di dalam areal pondok adalah, pemberian pelajaran tambahan bagi santri, agar mereka bisa melakukan kegiatan itu setelah pendidikan berakhir nantinya, apalagi untuk program budidaya lele tidak membutuhkan lahan yang besar dan biaya tinggi. “Kami berharap para santri bisa mandiri setelah pendidikan mereka selesai nantinya, termasuk bisa mengajak masyarakat sekitar untuk mau membudidaya lele,” terang Ipin.

Hal penting juga disampaikan Ipin, program itu sendiri akan memberikan nilai ekonomi bagi pondok pesantren itu, karena hasil dari budidaya itu bisa saja dijual, atau mungkin akan menjadi konsumsi sendiri.

Pondok pesantren yang mendapat program adalah, Pondok Pesantren Al-Manar Seloto, Pondok Pesantren Hikmatul Ummah Brang Rea, Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Pondok Pesantren Ad’dakwah Tapir Seteluk, Pondok Pesantren Jereweh. (kimt)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 39
    Lapak Alun-Alun akan Segera DibongkarTaliwang, KOBAR - Sejumlah lapak yang berada di pinggir lapangan Alun-Alun akan segera dibongkar. Pembongkarannya sendiri akan dilakukan oleh pemilik masing-masing. Pembongkaran dilakukan setelah pembangunan lapak yang berada di ujung lapangan atau di areal tempat eks kantor Pol PP dinyatakan rampung dan sudah bisa dipergunakan. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan…
  • 37
    Kantor Disdukcapil Dianggap Tidak Memenuhi Standar Mutu Pelayanan PublikTaliwang,  KOBAR - Kondisi ruang pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dikeluhkan warga setempat. Meski biaya pembuatan administrasi kependudukan sudah sejak lama digratiskan, namun warga menyayangkan, bahwa faktor pendukung pelayanan di instansi itu dinilai belum memenuhi standar mutu sebuah kantor pelayanan publik. Ruang pelayanan sempit, hingga…
  • 36
    2 Aksi Human Trafficking di Sumbawa Barat Berhasil DigagalkanTaliwang, KOBAR - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumbawa Barat dikabarkan berhasil menggagalkan aksi Human Trafficking  yang  menimpa  dua orang warga daerah setempat. Kedua warga itu adalah korban penjerumusan dan penelantaran anak dibawah umur. “Benar, kita gagalkan aksi itu setelah menerima laporan dari berbagai pihak,” aku Ketua P2TP2A…
  • 35
    KSB Dalam Acara South East Asia Local Leader ForumYogyakarta, KOBAR - Acara yang dihelat Universitas Gajah Mada (UGM) yaitu South East Asia Local Leader Forum delegasi dari UNDP, USAID, ASEAN Corp MOFA, Filipina, Vietnam, Kamboja, Bupati Kolaka, Bupati Banyuwangi, Bupati Bojonegoro, Bupati Aceh Utara, Bupati Indragiri Hulu, Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kalimantan Timur, sementara wakil dari Kabupaten Sumbawa Barat…
  • 34
    Harga Bawang dan Cabe Terus Merangkak NaikTaliwang, KOBAR - Harga jual barang sembako di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih dalam kategori stabil, meskipun  pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun kecenderungan akan ada lonjakan harga sudah mulai terlihat. Pantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM), saat ini yang terus merangkak naik…
  • 34
    2015, Program Bantuan HilangTaliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM memastikan jika pada tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 mendatang tidak ada lagi program pemberian bantuan dengan dalih apapun juga. Menurut orang nomor wahid di Bumi Pariri Lema Bariri itu, pada tahun mendatang pemerintah KSB…

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement