Taliwang, KOBAR – Material batu yang dipergunakan untuk pekerjaan pemasangan talud dan pembangunan bendung yang merupakan bagian dari pekerjaan normalisasi lebo dipastikan sudah diuji di laboratorium. Hasil pengujian itu sendiri telah diperlihatkan kepada komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sesaat sebelum melakukan kunjungan lapangan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terhadap proyek tersebut, Amar Nurmansyah ST MT yang dikonfirmasi media ini senin 17/11 kemarin menegaskan, sebelum dipergunakan material itu wajib dilakukan pengujian terlebih dahulu dan hasil pengujiannya, batu pasangan yang warnanya pucat itu memenuhi standar dan layak untuk dipergunakan. ”Batu yang diragukan itu sudah diuji dan memenuhi syarat sesuai ketentuan berlaku serta telah memiliki SNI dengan nomor 03-2417-1991,” tegas Amar sapaannya.
Amar mengakui bahwa secara fisik batu itu dianggap masyarakat tidak layak untuk dipergunakan sebagai materil proyek, karena memang kondisinya cukup berbeda dari batu lainnya, namun yang penting bukan warna material, tetapi kualitas atas material itu yang paling penting. “Saya bisa pastikan bahwa material itu sudah memenuhi standar, karena memang kuari atau lokasi pengambilan material itu sendiri sudah dilakukan pengujian,” lanjutnya.
Diingatkan Amar, pengujian batu tersebut menggunakan mesin Agrasi Los Angeles tentang cara uji keausan agregat batuan. Bahkan untuk standar Amerika pun, batu tersebut sudah tercatat dengan nomor AASHTO T96-02. “Kalau batu yang digunakan untuk pasangan tanggul ini maksimal memiliki tingkat keausan 40 persen. Sementara batuan yang dipasang itu sendiri hanya 38,51 persen,” paparnya.
Terkait dengan pemberitaan melalui media ini bahwa proyek pemasangan talud dan pembangunan bendung menggunakan batu yang tidak standar, cukup membuatnya kaget, karena pihak rekanan pernah diingatkan untuk tidak sembarang menggunakan material, terutama tidak menggunakan batuan hasil dari penggalian bendung sekitar, karena batuan dimaksud saat dilakukan pengujian ditetapkan tidak memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, karena tingkat keausan batuannya sendiri mencapai 46,13 persen atau berada diatas rata-rata yang ditetapkan.
“Perkiraan kami bahwa rekanan telah menggunakan batuan yang tidak diberikan rekomendasi sebelumnya, jika batuan itu yang dipergunakan, pasti akan diminta untuk dilakukan pembongkaran, karena memang rekanan telah diingatkan untuk tidak menggunakannya,” tegasnya.
Terkait dengan nomenklatur pekerjaan, dimana tertera normalisasi lebo, namun yang ada adalah pekerjaan pemasangan talud dan pembangunan bendung. Hal itu ditegaskan Amar tidak melanggar prosedur penganggaran, karena memang nama proyek adalah normalisasi danau rawa lebo Taliwang, pekerjaan itu merupakan salah satu item pekerjaan yang menggunakan sistem multi years (tahun jamak), Lingkup pekerjaan dari proyek tersebut antara lain perencanaan, pekerjaan persiapan, normalisasi sungai sampir kurang lebih sekitar 3 kilo meter, pembangunan bendungan retensi banjir meliputi bendung sungai sampir 32 meter, pintu saluran air pengelak 2×2 meter dua unit dan pembongkaran bendung lama.
Item pekerjaan lain diantaranya penanganan sedimentasi lebo Taliwang, pembangunan jalan dan pekerjaan lain dengan total keseluruhan anggaran mencapai Rp 29,125 miliar, namun keterbatasan anggaran maka dilakukan addendum sehingga total keseluruhan anggaran menjadi Rp 17 miliar. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 69
Taliwang, KOBAR - Kualitas pekerjaan normalisasi lebo Taliwang dipersoalkan oleh sejumlah masyarakat, terutama dalam penggunaan material batu, tenaga kerja, pembersihan material pasca dilakukan pembongkaran awal, kondisi fisik talud dan sistem pekerjaan pembangunan pintu air yang dianggap asal-asalan. Burung, salah seorang tokoh masyarakat sekitar kepada media ini saat di lokasi menunjukkan bahwa…
- 53
Taliwang, KOBAR - Ancaman kelompok masyarakat untuk melakukan blokade terhadap aktifitas pekerjaan pemasangan talud dan pembangunan bendung ditangani Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kaharuddin Umar, bahkan pada kesempatan itu mempertanyakan nomenklatur item pekerjaan tersebut. “Itu pekerjaan normalisasi lebo atau pemasangan talud?, karena beda model pekerjaannya. Hal itu sendiri sejak dulu…
- 50
Taliwang, KOBAR - Proyek pemasangan talud dan pembangunan bendung yang merupakan proyek normalisasi lebo Taliwang akan ditinjau oleh komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), namun sebelum melihat langsung lokasi proyek itu, komisi III akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mendapatkan keterangan tekhnis tentang proyek tersebut. Ketua komisi III DPRD…
- 48
“Dinas Perhubungan Janji Surati Pelaksana Proyek” Taliwang, KOBAR - Persoalan kendaraan barang atau Truk yang membawa muatan berlebihan seharusnya menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah setempat. Terutama kendaraan yang mengangkut material proyek. Selain merusak jalan raya, kendaraan itu juga bisa memicu kecelakaan lalu lintas. “Kami selalu was-was ketika melintasi jalan yang dilalui…
- 45
Taliwang, KOBAR - Mayoritas Petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dikabarkan tak tertarik untuk melakukan budidaya kedelai, sebab hasilnya dianggap sangat jauh dari menguntungkan. Minat petani menanam kedelai yang rendah ini tercermin dari terus tidak terealisasinya target tanam dan produksi komoditas ini, seperti yang telah dipatok Dinas Pertanian Perkebunan dan…
- 44
Anggaran untuk melanjutkan pekerjaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ditetapkan dalam APBD 2015 sebesar Rp 2,5 miliar, sementara Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah mengajukan anggaran sebesar Rp 5 miliar, lantaran dianggap item pekerjaan proyek masih cukup banyak. Akibat anggaran terpangkas, maka besar kemungkinan pekerjaan lanjutan bakal…
Komentar