Skip to content
PULAU SUMBAWA
Beranda / PULAU SUMBAWA / Khawatir Produksi Terus Merosot, Petani Rumput Laut Kertasari Desak Pemerintah Turun Tangan

Khawatir Produksi Terus Merosot, Petani Rumput Laut Kertasari Desak Pemerintah Turun Tangan

Kds-Kertasari-1
Table of Contents+

Taliwang, KOBAR – Potensi pengembangan rumput laut di perairan Desa Kertasari cukup menjanjikan, bahkan sudah dirasakan masyarakat sebagai pendobrak peningkatan ekonomi, sehingga diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk berperan aktif dalam menjaga potensi dan tidak melakukan aktifitas pembangunan yang akan mengganggu peningkatan produksi.

Kades Kertasari, Burhanuddin SH yang ditemui media ini di Kantornya kemarin mengatakan, ancaman pengembangan budidaya rumput laut yang dikeluhkan masyarakat saat ini adalah rencana pemerintah untuk memberikan ijin pembangunan dermaga ke pihak PT. Bumi Pasir Mandiri (BPM) yang akan berubah fungsi sebagai perusahaan smelter (pengolahan) nikel, termasuk untuk keperluan pengangkutan material Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Gangguan lain yang menjadi keluhan masyarakat adalah menurunnya produksi, lantaran air laut saat ini telah tercemar oleh limbah. Dugaan masyarakat limbah itu berasal dari aktifitas PT. Bumi Harapan Jaya (BHJ) yang melakukan budidaya udang di Kecamatan Poto Tano, karena dianggap bahwa air limbah yang dibuang ke laut menyebabkan berkurangnya produksi.

“Dua hal itu dianggap masyarakat sebagai masalah dalam pengembangan budidaya rumput laut di Kertasari, sehingga diminta kepada pemerintah untuk melakukan kajian tekhnis, termasuk menyampaikan kepada masyarakat tentang indikasi tersebut. Jika memang benar indikasi itu diharapkan untuk dihentikan dan kalau memang itu tidak benar diminta untuk disampaikan secara langsung dihadapan masyarakat selaku petani budidaya rumput laut,” timpalnya.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

Diingatkan Burhanuddin, jumlah petani rumput laut di Desa Kertasari saat ini sebanyak 28 kelompok atau bisa dibilang 99 persen masyarakat menjadi petani rumput laut, karena memang pengembangan potensi itu mampu mendobrak peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga isu dua hal itu menjadi menggeliat dan membuat masyarakat ingin meminta pertanggung jawaban pemerintah. “Saya sangat berharap pemerintah bisa segera melakukan klarifikasi atas indikasi itu, agar tidak menjadi masalah besar nantinya,” harapnya.

Pada prinsipnya Burhanuddin berharap semoga masalah yang disampaikan masyarakat itu tidak benar, agar tidak menjadi polemik di tengah warga, sehingga diminta kepada pemerintah agar tidak menganggap enteng persoalan ini.

Pantauan media ini di lokasi kemarin, para petani sedang sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Tak ketinggalan, para ibu sibuk mempersiapkan bibit dengan cara mengikatnya pada tali yang akan diikat pada rakit. “Begini kegiatan kami setiap hari, karena aktifitas ini memberikan tambahan penghasilan bagi kami semua,” ucap sejumlah ibu-ibu yang sedang beraktifitas di pinggir pantai Kertasari.

Mereka mengaku sangat resah dengan isu yang berkembang, bahwa perairan Kertasari saat ini sedang tercemar, termasuk masalah pemerintah KSB yang hendak membangun dermaga khusus di jalur Batu Sepayung, sementara pembangunan dermaga itu akan mengecilkan ruang budidaya rumput laut. (kimt)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 50
    Limbah PT. BHJ Diduga Penyebab Berkurangnya Produksi Rumput LautAktifitas tambak udang di Poto Tano yang dilakukan PT. Bumi Harapan Jaya (PTBHJ) diduga sebagai salah satu penyebab berkurangnya produksi rumput laut masyarakat Kertasari, sehingga meminta pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk melakukan kajian atas indikasi tersebut. **
  • 49
    Dongkrak Produksi, DKPP Remajakan Bibit Rumput LautTaliwang, KOBAR - Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) telah membangun komunikasi dengan Balai Budidaya Lombok (BBL), agar bisa melaksanakan program pembibitan rumput laut. Kepala DKPP Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Ir H Abbas yang ditemui media ini pada senin 1/12 kemarin mengatakan, peremajaan bibit adalah salah satu langkah yang harus dilakukan…
  • 44
    Pemanfaatan Potensi Perairan KSB Akan DimaksimalkanTaliwang, KOBAR - Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) akan lebih memaksimalkan potensi perairan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terutama untuk dijadikan sarana budidaya, baik itu budidaya rumput laut, udang dan bandeng. Lokasi yang akan dilirik dan akan diintervensi secara maksimal pada tahun 2015 mendatang adalah, perairan sekitar Kertasari dan perairan…
  • 43
    Wakil Rakyat Persoalkan Jalan Kertasari yang Masih RusakTaliwang, KOBAR - Akses jalan menuju Desa Kertasari masih dalam kondisi rusak, padahal sesuai perjanjian bersama antara DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan pihak pemerintah bahwa akses itu harus sudah rampung dikerjakan pada tahun anggaran 2014, tetapi sampai dengan saat ini, baru 3 kilometer yang sudah dikerjakan. Pekerjaan jalan menuju desa…
  • 40
    Harga Beras Belum Stabil, Pemerintah KSB Desak Bulog Gelar Operasi PasarTaliwang, KOBAR - Pada pemantauan harga pasar yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Perindagkop dan UMKM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), pekan kemarin, masih ditemukan harga jual beras jenis medium terjual cukup tinggi di pasaran. Meskipun beberapa hari terakhir sudah mulai turun, tetapi harga beras masih jauh diatas harga eceran…
  • 37
    Pemerintah Anggarkan Rp 1 Miliar Untuk Tata Mantar dan LeboTaliwang, KOBAR - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) telah mendapatkan jatah anggaran di APBD KSB 2015, sebesar Rp 1 miliar untuk penataan Desa Mantar dan Lebo Taliwang. Kepala Disparekraf Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H Taufiqurrahman SIP MM, kepada media ini rabu 10/12 kemarin mengatakan, uang yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja…

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement