Skip to content
PULAU SUMBAWA
Beranda / PULAU SUMBAWA / Produk Pertanian KSB Terancam Mercury

Produk Pertanian KSB Terancam Mercury

Sumbwant
Table of Contents+

Taliwang, KOBAR – Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) akan melakukan uji laboratorium terhadap hasil pertanian yang berasal dari Kecamatan yang diketahui banyak aktifitas gelondong dan tong.

Rencananya, hasil pertanian dalam bentuk sample beras akan dikirim ke Balai Pengkajian Tanaman Pangan (BPTP) Propinsi NTB untuk diteliti kandungan mercurynya. Pasalnya, untuk proses pemurnian di setiap gelondong banyak digunakan zat kimia berbahaya. “Kami ingin memastikan persentase zat kimia berbahaya seperti mercury yang terkandung didalamnya. Sample beras akan kita kirim pada bulan ini ke BPTP provinsi,” terang Kepala Dishutbuntan KSB, Ir IBG Sumbawanto MSi kemarin.

Menurut Sumbawanto, pihakya telah menerima laporan  dari sejumlah element masyarakat. Mereka melaporkan aktifitas gelondong di beberapa Kecamatan seperti Kecamatan Brang Rea, dan disinyalir telah membuang limbah tanpa memperhatikan lingkungan, bahkan ada yang langsung mengarah ke saluran irigasi.

Sumbawanto mengakui jika sejauh ini belum ada laporan adanya dampak negatif seperti penyebaran penyakit berbahaya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi beras di lokasi dimana banyak aktifitas gelondong dan tong.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

Dishubtan KSB meyakini uji lab akan menjadi salah satu titik awal untuk mengetahui apakah hasil pertanian dari Kecamatan yang dinobatkan sebagai daerah lumbung padi tersebut, masih layak atau tidak untuk dikonsumsi.

“Kalau penyakit tanaman (hama) memang banyak di temukan disana. Tapi hal itu tidak ada hubungannya dengan irigasi yang diduga sebagai tempat pembuangan limbah gelondong. Hama padi tersebut muncul akibat pola tanam yang tidak teratur dan terkesan dipaksakan oleh  petani,” tukasnya.

Ia menjelaskan bahwa, Para petani di Kecamatan Brang Rea dan Taliwang menggunakan saluran irigasi yang berasal dari bendung Kalimantong dua untuk mengairi lahan pertanian dan perkebunan mereka.

Sumbawanto berharap, dengan dilakukannya uji laboratorium sample beras tersebut, bisa mengetahui apakah beras yang ada di wilayah yang banyak terdapat gelondong tercemar atau tidak. Pasalnya, data Badan Lingkungan Hidup (BLH) terdapat 6.019  gelondong yang beraktifitas di Kecamatan Taliwang, seteluk, brang Rea dan Jereweh. Jumlah tersebut belum termasuk tong.

“Kita tidak berani pastikan apakah beras kita tercemar atau tidak, sebelum uji lab dilakukan, karena hingga saat ini masih belum ada hasil lab yang membuktikan kalau ada kandungan mercury dalam beras kita,” pungkasnya. (kimt)

Dongkrak Pariwisata Sumbawa Barat, AMMAN Gandeng tiket.com dan Komunitas Lokal

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 55
    Pemda KSB Deadline PETITaliwang – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat memberikan batas waktu (Deadline) hingga tanggal 15 April kepada para pelaku Penambangan Tanpa Ijin (PETI) untuk membongkar gelondong dan tong, dan menghentikan total aktifitasnya. “Pemkab Sumbawa Barat telah mengirimkan surat peringatan, yang isinya menegaskan bahwa, para pemilik gelondong diberikan waktu hingga batas akhir tanggal…
  • 53
    Dinas ESDM KSB ‘Abai’ Ancaman PETITaliwang – Maraknya Penambangan Tanpa Ijin (PETI) di wilayah Sumbawa Barat, ternyata belum membuat jajaran Dinas Energi Sumber Daya Mineral setempat untuk mempercepat penanganannya. Padahal, dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, bahwa aktifitas pertambangan dengan mekanisme manual dan menggunakan bahan beracun berbahaya itu telah mulai mempengaruhi lingkungan, terutama…
  • 50
    Sumbawa Barat Siaga Banjir dan LongsorTaliwang, KOBAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan kondisi cuaca di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Prakiraan itu berdasarkan hasil analisis data terupdate dimana kondisi fisik, dan dinamika atmosfer terdapat pusat tekanan rendah di sebelah barat Australia mencapai 1004 hPa, di daratan Australia bagian barat…
  • 50
    Pencemaran Lingkungan Jadi Penghambat Utama Pengembangan Pariwisata Sumbawa BaratTaliwang, KOBAR - Industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergeliat dan bergerak maju, seiring semakin digenjotnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah. Tapi dampak dari geliat di Pulau Lombok, tidak memberi pengaruh berarti bagi Pulau Sumbawa, terutama Sumbawa Barat. Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan pencemaran…
  • 49
    PETI Seluruh KSB Segera DitertibkanTaliwang, KOBAR - Maraknya Penambangan Tanpa Izin (PETI) kurun waktu terakhir ini, membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kelabakan dan dipaksa untuk putar otak. Maklum dampak lingkungan yang ditimbulkan PETI sangat meresahkan dan berimbas panjang. Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, belum lama ini, menyampaikan, bahwa dirinya baru…
  • 48
    Banyak Titik Rawan di KSB Tidak Terpasang PJUTaliwang, KOBAR - Semenjak Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terbentuk 15 tahun silam hingga hari ini, sejumlah ruas jalan di Kecamatan Brang Ene dan Kecamatan Brang Rea tidak terpasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), padahal hilir mudik manusia dan barang pada malam hari di wilayah tersebut non stop saban hari. Disamping…

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement