Taliwang, KOBAR – Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sampai akhir tahun 2014 lalu mencapai 41 orang. Peningkatan jumlah itu setelah ditemukan 5 orang yang dinyatakan positif mengidap virus yang belum ditemukan obatnya tersebut.
“Data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dikes) pada tahun 2013 berjumlah 36 orang, sementara temuan pada akhir tahun 2014 ada 5 orang yang sudah positif Aids,” ucap Suhodo selaku kasi pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) pada Dikes saat mendampingi Kadikes pada selasa 3/2 kemarin.
Suhodo pada kesempatan itu mengaku tidak tahu posisi keberadaan 36 orang tersebut, bahkan tidak berkomunikasi lagi, karena data mereka itu sendiri sejak terbentuknya Bumi Pariri Lema Bariri. “Kalau 5 orang itu masih ada di KSB, sementara 36 orang lagi hanya konselor yang tahu keberadaan mereka, apakah masih hidup atau sudah meninggal, mungkin juga sudah pindah dari KSB,” lanjutnya.
Ditanya tentang tindakan yang dilakukan jajaran kesehatan terhadap penderita. Suhodo mengaku, bahwa pihaknya memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada konselor untuk penanganan lebih lanjut, namun bagi masyarakat yang ingin mengecek kondisi kesehatan terkait dengan penyakit yang menyebabkan kematian itu bisa mendatangi Puskesmas Maluk, karena sudah ada Voluntary Counseling Test (VCT) yang bisa mendeteksi infeksi HIV/AIDS. “Tinggal kemauan masyarakat itu sendiri untuk melakukan pengecekan diri,” terangnya.
Untuk langkah pencegahan, Dikes cukup intens melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS, terutama didalam lingkungan sekolah, termasuk setiap 6 bulan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para pekerja di lokasi hiburan malam. “Kami melakukan edukasi secara intens masalah HIV/AIDS,” akunya.
Suhodo enggan memberikan komentar tentang penderita yang ditemui itu bukan warga asli KSB, termasuk posisi domisili untuk saat ini, karena pada prinsipnya mereka berada di KSB dan harus menjadi tanggung jawab serta perhatian, terutama dalam menjaga penyebarannya. “Pokoknya mereka saat ini berada di KSB, tidak perlu dirinci posisi mereka saat ini,” pungkasnya. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 38
Taliwang, KOBAR - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumbawa Barat dikabarkan berhasil menggagalkan aksi Human Trafficking yang menimpa dua orang warga daerah setempat. Kedua warga itu adalah korban penjerumusan dan penelantaran anak dibawah umur. “Benar, kita gagalkan aksi itu setelah menerima laporan dari berbagai pihak,” aku Ketua P2TP2A… - 35
Taliwang, KOBAR - Jumlah kebutuhan pupuk yang tertuang dalam Rencana Detail Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebesar 6.203 ton untuk pupuk jenis urea, sementara kouta yang ditetapkan dalam surat keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan nomor 521.34-803 tidak sesuai atau hanya 5.800 ton. Namun jumlah yang ditetapkan Gubernur NTB itu lebih banyak… - 34
Abdul Muis: Amanat UU, 10 Persen Dari DAU Taliwang, KOBAR - Kabar gembira bagi desa-desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Pasalnya pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun ini, pemerintah akan menambah jumlah anggaran Alokasi Dana Desa (ADD). Berdasarkan data Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) KSB, pada anggaran… - 33
“Imbas UU Pemda Tahun 2014” Taliwang, KOBAR - Nampaknya masih ada Satuan Kerja Perangakat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dianggap sebagai Primadona. Bahkan, karena keseksian dan keaduhaiannya, dua Komisi di parlemen Bertong dikabarkan sempat memperebutkannya. Anggota Komisi I DPRD Sumbawa Barat, Abdul Haman SPd, mengaku tidak… - 33
Kyai Zul: Tidak Harus Newmont yang Bangun Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli SH MM, kembali mengingatkan bahwa pembangunan pabrik pemurnian (Smelter) atas konsentrat hasil produksi PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) harus dibangun di Bumi Pariri Lema Bariri. Dan hasrat itu harus didukung penuh oleh perusahaan tambang… - 33
Taliwang, KOBAR - Komisi I DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mulai angkat bicara terkait proyek pembangunan rumah adat yang kemungkinan besar tidak akan rampung hingga kontrak kerjanya yang akan berakhir 23 Desember mendatang, lantaran melihat realitas kondisi lapangan yang progressnya sangat minim. Komisi yang menjadi mitra kerja Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda…
Komentar