PULAU SUMBAWA
Beranda / PULAU SUMBAWA / Tak Miliki Polsek, Kecamatan Brang Ene Rawan Kriminalitas

Tak Miliki Polsek, Kecamatan Brang Ene Rawan Kriminalitas

ronda-malam

“Sebulan Terakhir, Curanmor Marak Terjadi”

Brang Ene, KOBAR – Cita-cita Kecamatan Brang Ene sebagai salah satu wilayah aman dari segala jenis kriminalitas, nampaknya sulit terlaksana. Ini lantaran lembaga Kepolisian sebagai salah satu penentu keamanan tak kunjung terlihat dibangun di sana. Sehingga penanganan berbagai jenis laporan masyarakat tersendat tanpa kejelasan. Ditambah lagi maraknya kasus kriminal seperti halnya kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang terjadi akhir-akhir ini semakin membuat masyarakat resah bukan kepalang.

Salah seorang Bidan, di Puskesmas Kecamatan di Desa Manemeng, Riana, (24), mengaku, sekitar sebulan yang lalu dirinya mengalami kasus pencurian motor jenis matic yang diparkir di teras Puskesmas saat jam piket malam. Ia heran karena baru pertama kali kasus pencurian itu terjadi. Apalagi motor diparkir di depan ruang jaga piket.

“Sesaat setelah kejadian, saya langsung melaporkannya kepada pihak Kepolisian. Namun saya kecewa karena hingga kini belum ada titik terang yang diberikan Kepolisian mengenai perkembangannya,” ungkap Riana.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

Sama halnya dengan Riana, Ahmad Dahlan, (43), seorang warga Desa Kalimantong, Kecamatan Brang Ene, mengungkapkan hal yang sama. Dirinya harus rela kehilangan motor kesayangannya yang diparkir di depan rumahnya pada malam hari.

“Iya Mas, sekitar 4 hari yang lalu, motor saya hilang. Kejadiannya bersamaan dengan hilangnya 2 motor milik warga  di Dusun Ai Dewa Kalimantong Kecamatan Brang Ene,” ungkapnya.

Guna mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang kembali, beberapa Desa di Kecamatan Brang Ene kini mulai memberlakukan jaga malam. Selain untuk  mengantisipasi kasus Curanmor, jaga malam diefektifkan untuk  mengantisipasi adanya  indikasi aksi teror yang dilancarkan orang tak dikenal di malam hari saat jam istirahat.

“Saat ini di desa kami sudah siaga penuh melakukan penjagaan malam. Penjagaan diperketat karena beberapa warga mengaku kerap melihat orang tidak dikenal berkeliaran di malam hari, namun saat akan didekati, orang itu melarikan diri keluar Desa,” kata salah seorang warga Desa Lampok, Karman, (37).

Dengan adanya indikasi mulai dijadikan wilayahnya sebagai target aksi pencurian, ia mendesak agar setidaknya dibangun pos penjagaan polisi. Pembangunan pos penjagaan itu menurutnya sangat penting untuk meredam keresahan dan kecurigaan masyarakat terhadap orang yang tidak dikenal keluar masuk wilayah penduduk.

Dongkrak Pariwisata Sumbawa Barat, AMMAN Gandeng tiket.com dan Komunitas Lokal

“Kami berharap untuk disediakan pos khusus kepolisian di daerah kami. Karena saat ini, kebanyakan masyarakat menaruh kecurigaan kepada setiap pendatang dari daerah lain,” tandasnya. (krom)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 44
    Curanmor Kian Merajalela, Warga Brang Ene Desak Pendirian PolsekBrang Ene, KOBAR - Minimnya pemecahan kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang marak terjadi di Kawasan Brang Ene, membuat masyarakat tidak tenang. Para penggasak “kuda besi” pun sangat lihai memanfaatkan kawasan yang selama ini terlihat tampak aman. Ditambah lagi, aksi curanmor yang beberapa kali terjadi di daerah tersebut belum berkurang,…
  • 32
    Polisi Ringkus Residivis Spesialis Pencuri Mesin Pompa AirBrang Ene, KOBAR - Seorang Residivis spesialis pencuri mesin pompa air dan ternak, berinisial S, warga Dusun Ai Dewa Desa Kalimantong, Kecamatan Brang Ene, berhasil diringkus jajaran Kepolisian Resort (Polres) Sumbawa Barat. S ditangkap dalam sebuah operasi Jaran pada Rabu (26/10) sekitar Pukul 2.30 Wita, dini hari. Kapolres Sumbawa Barat melalui Kasat…
  • 30
    Keberadaan Crusher di Desa Lampok Diprotes Warga“Tiba-tiba Ada, Setelah Lama Menghilang” Brang Ene, KOBAR - Operasional mesin pencacah batu (Crusher) di sebelah utara Kabupaten Sumbawa Barat, persisnya di Desa Lampok Kecamatan Brang Ene, dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, warga merasakan ketidaknyamanan akibat suara bising yang ditimbulkan mesin itu. Lokasi berdirinya Crusher juga ditengarai melanggar ketentuan, yakni berdiri kurang 5…
  • 30
    PDAM Lamban, Rencana Investasi Raito Jepang TersendatTaliwang, KOBAR - Tomo Nakajima yang mewakili Raito Kogyo Company Limited (Raito) menemui Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH MM untuk menanyakan kelanjutan dari rencana investasi pengolahan air siap minum, termasuk untuk memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang telah terbangun dengan Perusahaan Daerah Air…
  • 30
    PTSAL Beroperasi Tanpa Permisi“Ratusan Hektar Areal Hutan Digarap” Brang Ene, KOBAR - Aktifitas penanaman dan pengembangan tanaman jabon dan sengon, serta pengembangan sapi, yang dilakukan PT Segarang Alam Lestari (PTSAL) di Lang Lepok, Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene, diprotes warga. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap tak pernah melaporkan rencana kehadirannya kepada Pemerintah Desa setempat. “Mereka…

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement