Brang Rea, KOBAR – Mulai meningkatnya curah hujan beberapa hari terakhir, menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat Brang Rea. Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Brang Rea membuat kondisi sungai di wilayah tersebut meluap dan nyaris membanjiri wilayah pemukiman penduduk setempat. Sejumlah warga pun dibuat resah dengan derasnya debit air sungai yang mengalir dari sumber Sungai Bangkat Munteh.
Sahera Rifai, (53), warga Dusun Ponjok, Desa Sapugara Bree, Kecamatan Brang Rea, mengaku resah sekaligus trauma dengan banjir yang hampir setiap tahun terjadi di Dusunnya. Ia pun melihat saat ini air sungai mulai naik hingga menimbulkan kecemasan warga.
“Kami trauma dengan banjir yang hampir setiap tahunnya terjadi,” ungkapnya.
Menurutnya, seringnya banjir disebabkan tidak adanya tanggul atau bronjong sebagai penahan tebing. Kondisi ini mengakibatkan air mudah meluap dan tak jarang mengikis tanah tebing berpangkal-jengkal panjangnya.
“Kami harus pasrah meski sudah sangat lama kami memimpikan tanggul penahan tebing atau bronjong dapat dibangun pemerintah,” tukasnya.
Hal senada juga di sampaikan, Sarimah Rustamaji, (47), warga Desa lainnya. Meski dirinya bersama warga lainnya tinggal di bantaran sungai tapi tidak juga pernah mendapat perhatian pemerintah. Padahal dirinya tidak pernah berharap lebih hanya ingin di wilayahnya dibangun Bronjong penahan tebing, agar banjir yang selalu menggenangi pemukiman tidak selalu terjadi.
“Kalau musim hujan, hampir setiap malam selalu dirundung rasa was-was dan tak bisa tidur, karena takut air datang tiba-tiba membanjiri pemukiman. Tak jarang kami pun harus rela kehilangan hewan peliharaan dibawa oleh derasnya air sungai yang meluap naik ke tempat tinggal kami,” cetusnya.
Ia mengaku sudah menjadi resiko karena membangun rumah di wilayah bantaran sungai.
“Mau bilang apa lagi?, ini sudah nasib kami,” keluhnya.
Untuk itu, ia sangat mengharapkan kepedulian pemerintah Daerah untuk segera mengatasi persoalan yang dialami bersama dengan warga lainnya yang tinggal di wilayah tersebut.
“Kami sangat berharap pemerintah dapat membangun bronjong, sehingga sedikit dapat mengobati rasa takut kami,” harapnya. (ktas)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 40
Kapolsek: 4 Korban Petir, 1 Korban Air Bah Brang Rea, KOBAR - Hanya dalam rentang waktu sehari, terjadi dua kali peristiwa nahas yang menyebabkan korban tewas akibat bencana alam di Desa Tepas Sepakat Kecamatan Brang Rea, pekan kemarin. Peristiwa pertama, empat orang di desa itu menjadi korban sambaran petir di tengah…
- 38
Camat: Pernah Kami Usulkan Untuk Dijadikan TK Brang Rea, KOBAR - Niat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam membangun pusat ekonomi di setiap kecamatan patut diapresiasi. Namun apa jadinya jika membangun tidak sesuai kebutuhan. Seperti yang terjadi dengan pasar tradisional yang terletak di Desa Tepas Kecamatan Brang Rea. Aset pemerintah yang dibangun…
- 36
“Calon Kades Tidak Dipungut Biaya” Taliwang, KOBAR - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sudah ditetapkan. Bulan Oktober mendatang, gelaran demokrasi masyarakat pedesaan ini akan dilaksanakan di 16 desa, sehingga tahapan pelaksanaannya dimulai awal Agustus mendatang. “Tahapannya sudah mulai berjalan Agustus mendatang. Untuk itu panitia pelaksananya…
- 36
“Perusahaan Penambang Diduga Dibekingi Oknum Pejabat” Brang Ene, KOBAR - Deklarasi Brang Ene sebagai wilayah Asri yang dicanangkan otoritas wilayah setempat, nampaknya terancam terhalang dengan maraknya penambangan galian C di wilayah itu. Proyek yang diketahui belum mendapat restu dari penguasa kecamatan itu tumbuh subur tak terbendung. Hal ini semakin menguat, ketika…
- 35
Brang Ene, KOBAR - Lelaki paruh baya, warga Desa Kalimantong Kecamatan Brang Ene, yang sebelumnya dikabarkan hanyut dibawa air bah aliran Sungai Brang Ene sejak Sabtu (16/4), akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Menurut Kepala Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Barat, Mukhlis DM, korban yang bernama M Nur (55)…
- 35
Brang Rea, KOBAR - Disamping menjalankan tugas pokok, yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) juga turut terlibat dalam misi kemanusiaan. Salah satu contohnya, adalah apa yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Sumbawa Barat (POLRES KSB), hari ini, di…
Komentar