KESEHATAN KELUARGA
Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo
(Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB)
Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian dunia. Menurut Internasional Diabetic Federation pada tahun 2013,Indonesia menempati rangking 7 terbesar di dunia. Dan pada tahun 2014 Indonesia menempati rangking 5 dunia.
Tanda-tanda atau gejala seseorang menderita diabetes dapat diketahui dengan mengetahui perubahan yang terjadi. Beberapa perubahan yang terjadi pada seorang saat ia terserang diabetes antara lain, minum menjadi lebih banyak, buang air kecil jadi lebih sering,dan berat badan yang terus menurun, mudah lesu.
Secara ilmiah, penyebab diabetes dapat dikarenakan kurangnya produksi zat insulin (Diabetes Mellitus tipe I) atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap zat insulin (Diabetes Mellitus tipe II). Hal ini akan mengakibatkan kadar glukosa pada makanan tidak dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Akibatnya kadar gula dalam darah akan terus meningkat.
Penyakit diabetes disebabkan oleh 2 hal yaitu, kelebihan mengonsumsi gula sehingga terjadi kenaikan gula darah dalam tubuh atau karena faktor keturunan-diabetes termasuk jenis penyakit yang menurun. Gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang buruk dapat menjadikan pemicunya. Karena pola makan yang tidak baik menyebabkan tidak ada keseimbangan antara karbohidrat dan kandungan lain yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Akibatnya kandungan gula dalam tubuh jadi tinggi melebihi kapasitas kerja pankreas.
Diabetes juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan (gen). Jika orang tua kita menderita diabetes, kemungkinan besar kita juga akan terkena resiko diabetes. Karena penyakit ini menurun lewat gen. Jadi jika orang tua kita ada riwayat diabetes kita harus berhati-hati agar kita tidak terkena penyakit ini, kita harus menjaga tubuh dengan pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secukupnya.
Penyebab Diabetes Mellitus Berdasarkan Tipe Diabetes
Diabetes Mellitus Tipe 1 : penyebab diabetes mellitus tipe ini adalah produksi insulin sedikit atau tidak ada sama sekali. Prevalensi dalam ilmu epidemiologi menyebutkan bahwa hasil penelitian menunjukkan hanya sekitar 10-20 persen dari seluruh penderita diabetes yang tergolong tipe 1. Kebanyakan orang yang memiliki tipe biasanya berumur muda (bahkan beberapa adalah penyakit yang diturunkan orang tuanya sejak lahir) kemudian bertambah parah seiring berjalannya waktu. Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (mungkin infeksi virus atau factor gizi pada masa kanak-kanak atau remaja) menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Beberapa kecenderungan genetic juga bisa terjadi. Apa pun penyebabnya, pada diabetes mellitus tipe 1, 90 persen dari sel-sel penghasil insulin (sel beta) dari pankreas rusak secara permanen. Kondisi seperti ini menyebabkan kekurangan insulin yang parah, dan untuk bertahan hidup, orang dengan tipe I diabetes harus secara teratur menyuntikkan insulin.
Diabetes mellitus tipe 2 : adalah kondisi dimana pankreas terus memproduksi insulin, kadang-kadang bahkan pada lebih tinggi dari tingkat normal. Namun, tubuh mengembangkan resistansi terhadap efeknya, sehingga pada tipe ini penyebab diabetes mellitus bukan disebabkan kekurangan insulin. Sel-sel dalam tubuh yang seharusnya berfungsi mengubah glukosa menjadi energi, tidak mengenali fungsinya. Diabetes tipe II bisa terjadi pada anak-anak dan remaja tetapi biasanya dimulai setelah usia 30 dan menjadi semakin parah bila terus berlanjut tanpa pengobatan. Umur penderita rata-rata sekitar 15 persen di atas usia 70. Obesitas adalah factor risiko untuk diabetes tipe II, 80 sampai 90 persen orang dengan penyakit ini mengalami obesitas.
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 46
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Diabetes mellitus (DM) saat ini diklaim sebagai salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Jumlah penduduk dunia dengan diabetes diperkirakan sebanyak 415 juta orang pada tahun 2015, Indonesia sendiri menyumbang 10 juta orang diantaranya. Para pakar memprediksi lonjakan…
- 44
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri meningkat diatas tekanan darah yang disepakati normal. Kondisi ini dikenal dengan “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada…
- 44
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Jefry Pinondang Sianipar (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Fibrilasi Atrium (FA) merupakan gangguan irama jantung yang paling banyak dijumpai, dimana kondisi jantung menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur. Pada tahun 2010, perkiraan jumlah laki-laki dan perempuan menderita FA mencapai 20,9 juta dan 12,6 juta orang…
- 43
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Jefry Pinondang Sianipar (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Penyakit jantung koroner sudah menjadi masalah kesehatan yang umum di berbagai belahan dunia saat ini. Menurut data dari badan kesehatan dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan penyakit pembunuh orang nomor 1 di dunia. Angka kematian akibat penyakit…
- 43
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah. Sebetulnya demam dengue (DD) dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah. Demam Berdarah Dengue (DBD) …
- 41
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Banyak orang mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) tanpa menyadarinya, karena penyakit ini cendrung tidak memiliki gejala yang signifikan. Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau…
Komentar