Skip to content
PULAU SUMBAWA
Beranda / PULAU SUMBAWA / Pengelola RPH Poto Tano Kabur Tinggalkan Tunggakan Listrik Rp 20 Juta

Pengelola RPH Poto Tano Kabur Tinggalkan Tunggakan Listrik Rp 20 Juta

rumah-potong-2
Table of Contents+

Taliwang, KOBAR – Rumah Potong Hewan (RPH) Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, dalam beberapa bulan ini diketahui tidak lagi beraktifitas. Kabarnya, investor yang mengelola RPH itu yakni PT Darma Utama Jaya (PTDUJ) kabur tanpa diketahui penyebabnya.

Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DPPP) Sumbawa Barat, Marlin Hardi SP MSi,  membenarkan hal tersebut setelah menerima laporan dari bawahannya belum lama ini.

“Memang benar, sejak pertengahan tahun 2016 lalu, sudah tidak ada lagi aktifitas di RPH itu,” aku Marlin.

Meski begitu, Marlin menyatakan tidak mengetahui persis apa yang menjadi penyebab investor itu hilang begitu saja. Pihaknya kehilangan komunikasi sehingga sulit untuk memastikan faktor apa yang melatar belakangi investor itu tidak lagi beroperasional.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

“Komunikasi yang kita lakukan terputus. Kita bahkan tidak mengetahui dimana keberadaan mereka saat ini,” timpalnya.

Sesuai kesepakatan, selain bertanggung jawab untuk mengelola RPH, hilangnya perusahaan tersebut juga telah mengakibatkan kerugian bagi Pemerintah Daerah (Pemda).

“Kerugiannya adalah, kita harus menanggung beban listrik sebesar Rp 20 juta atas penggunaan perusahaan beberapa waktu sebelumnya,” bebernya.

Sebelumnya, kehadiran PTDUJ mengelola RPH Poto Tano sempat menyumbang retribusi sebesar Rp 20 juta lebih bagi pendapatan asli daerah (PAD).

Untuk itu tambah Marlin, pihaknya akan terus menelusuri keberadaan perusahaan itu guna berkomunikasi lebih jauh tentang hal-hal yang berkenaan dengan kelanjutan operasionalnya.

Dongkrak Pariwisata Sumbawa Barat, AMMAN Gandeng tiket.com dan Komunitas Lokal

“Kalau nantinya komunikasi berhasil dilakukan, banyak hal yang tentunya akan kita sampaikan, salah satunya kepastian perusahaan melanjutkan operasionalnya. Jika tidak memungkinkan lagi bagi pihak perusahaan, kita bisa mengalihkan pengelolaannya kepada investor lain,” demikian Marlin. (ktas)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 46
    Komisi II Soroti Pabrik Es Poto Tano dan CSR PTBHJTaliwang, KOBAR - Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memanggil Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) untuk meminta keterangan seputar realisasi program tahun 2014 lalu, termasuk meminta untuk disampaikan apa yang menjadi kendala. Pertemuan di ruang rapat terbatas itu dipimpin ketua komisi II, Aheruddin Sidik SE ME, didampingi sekretaris komisi…
  • 44
    Pemerintah Kucurkan Rp 12 Miliar Lebih Untuk Desa Tua NangaPoto Tano, KOBAR - Masyarakat Desa Tua Nanga menyambut kedatangan rombongan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dipimpin Sekda KSB, Dr Ir W Musyafirin MM dengan berlawas (berpantun, red). Sambutan masyarakat cukup meriah, lantaran menganggap bahwa tidak sering ada pejabat yang mengunjungi desa pesisir yang tergolong terisolir seperti Tua Nanga. Antusias…
  • 44
    PT. Korbi Batal BerinvestasiTaliwang, KOBAR - Setahun lebih sejak penandatanganan MoU antara Bupati Sumbawa Barat dengan Vice President PT. Korbi Corporation dilakukan, geliat investasi perusahaan asal Korea Selatan itu tak kunjung nampak. Informasi terbaru yang didapat awak media ini, ternyata perusahaan tersebut mengurungkan niatnya untuk berinvestasi. Harga beli listrik yang akan dijual ke pihak PT.…
  • 43
    Pemerintah Akan Kucurkan Bantuan Ke Petani KedelaiTaliwang, KOBAR - Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) saat ini sedang mempersiapkan lahan sekitar 6 ribu hektar yang akan dipergunakan untuk penanaman kedelai, karena di tahun 2015 ini petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan mendapatkan kucuran dana bantuan program pemerintah pusat melalui Dirjen Tanaman Pangan pada Kementerian Pertanian khusus…
  • 41
    Inspektorat Temukan Ratusan Juta Kerugian Daerah dari DesaTaliwang, KOBAR - Inspektorat Kabupaten (Itkab) Sumbawa Barat dilaporkan telah menemukan ratusan juta rupiah kerugian daerah yang bersumber dari masing-masing desa di wilayah setempat. "Ratusan juta hasil temuan tersebut, diduga akibat desa lalai dalam pengawasan program dan penyusunan laporan keuangan yang terkesan asal jadi," ungkap Inspektur Inspektorat KSB, Ir H Ady…
  • 40
    Pemerintah Didesak Bereskan Para Penerima Dana Pengaman HDG yang NakalTaliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada tahun anggaran 2012 telah menggelontorkan dana revolving (bergulir) untuk pengaman Harga Dasar Gabah (HDG) sebesar Rp 2,5 miliar, namun sampai saat ini belum tuntas dikembalikan oleh pihak koperasi maupun Usaha Dagang (UD) yang dipercaya sebagai pengelola hingga mencapai Rp 1,017 miliar. Lantaran…

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement