Taliwang, KOBAR – Aksi para predator seks anak kembali menghantui masyarakat. Mereka mencabuli atau menyodomi anak-anak dibawah umur. Teranyar adalah perbuatan SS yang diduga menyodomi dua anak sekaligus berinisial ZF dan FL di Kecamatan Taliwang. Meski pihak Kepolisian telah menangani perkaranya, masyarakat khawatir aksi serupa akan kembali terulang.
Menanggapi persoalan itu, Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Sumbawa Barat, Manurung SPd, meminta kepada masyarakat khususnya orangtua untuk selalu memperketat pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat jam bermain di luar lingkungan sekolah atau rumah.
“Kasus kejahatan seksual yang terjadi itu harus menjadi cerminan untuk terus meningkatkan pengawasan. Mulai saat ini mari kita jaga anak-anak kita, keluarga kita dari segala aksi-aksi kejahatan. Juga secara bersama-sama berperan aktif dalam mencegah aksi-aksi predator seksual ini,” ungkapnya.
Menurutnya, benteng pengamanan dari kejahatan seksual pada dasarnya memang menjadi tanggung jawab keluarga terdekat. Orang tua memiliki ikatan emosional dan psikologi kuat mengenai perasaan si anak. Perlu pula diberikan pengertian kepada anak untuk berhati-hati kepada orang-orang yang baru mereka kenal. Jangan sampai hal tersebut dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Pelaku pelecehan anak di bawah umur sering memanfaatkan kesempatan berdasarkan keinginan negatif si pelaku. Orang tua supaya hati-hati menjaga anaknya dan tidak mempercayai seseorang yang baru dikenal,” paparnya.
Selain pengawasan ketat orang tua, upaya pencegahan perlu dilakukan secara massif melalui usaha bersama yang dilakukan tidak hanya secara parsial tapi menyeluruh. Perlu pula adanya kesadaran bersama bahwa upaya pencegahan ini bisa menyelamatkan jutaan anak-anak tidak saja untuk saat ini tapi juga untuk masa depan mereka.
“Jadi, jika hendak mengatasi masalah ini harus dilakukan perubahan besar-besaran terhadap proses tumbuh kembang anak dari rumah atau keluarga. Selain itu pendidikan agama juga harus terus diberikan,” tandasnya.
Ia tak menyangkal faktor yang membuat kejahatan anak karena pelakunya memiliki kelainan orientasi seksual. Kelainan seksual ini bisa jadi karena pelaku pernah mengalami trauma ketika kecil diperlakukan demikian.Sikap acuh masyarakat juga mendorong predator seks melakukan aksinya. Sikap acuh yang dimaksudkan adalah korban dan saksi-saksi tidak melaporkan kasus pemerkosaan terhadap anak-anak kepada aparat penegak hukum. Alasannya karena takut dengan ancaman pelaku dan takut malu.
“Melihat dari kasus-kasus yang selama ini terjadi, sudah berada pada kadar yang sangat menghawatirkan. Kita semua harus bergerak aktif mengantisipasi terus terjadinya peristiwa ini. Orang tua harus lebih memperhatikan aktivitas keseharian anak-anaknya, para guru dan pendidik di sekolah juga sama,” pungkasnya. (ktas)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 44
Sekdis PUPRPP: Jika Molor, Publik Akan Dirugikan Taliwang, KOBAR - Pengerjaan jalan KTC - Telaga Baru ternyata tidak semulus yang diharapkan. Proyek yang menelan APBD Provinsi NTB sebesar Rp 24,4 Miliar itu terpaksa terhalang, pasca penghadangan pelaksana proyek oleh sejumlah warga yang mengaku sebagai pemilik lahan. Sekitar 200 meter ruas…
- 42
Taliwang, KOBAR - Sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Universitas Cordova (Undova) tak mau tinggal diam melihat kondisi desa di KSB yang belum bergerak maju, meski setiap tahun miliaran uang dari APBN dan APBD mengalir ke desa. Dengan semangat ingin membangun desa, Undova melepas puluhan mahasiswa untuk melakukan…
- 42
"Rekanan Diminta Bayar Rp 100 Ribu Untuk Tebus Selembar Kertas" Taliwang, KOBAR - Sebagai satu-satunya mitra Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pencairan setiap paket proyek, PT Bank NTB Syariah benar-benar diuntungkan dengan posisinya tersebut. Namun dibalik itu, selalu saja ada cara dari pihak bank untuk bisa…
- 41
“Bupati Targetkan Adipura Tahun 2020” Taliwang, KOBAR - Hingga menjelang usianya yang ke 15 tahun, Piala Adipura yang 4 tahun silam pernah diidamkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum juga terwujud. Pada tahun 2017, Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, kembali menggaungkan hal itu. Dan Bupati telah memasang…
- 41
“Pasar Bayangan Masih Jadi Kambing Hitam” Taliwang, KOBAR - Sejumlah pedagang pasar tana mira mengeluh dengan kondisi pasar yang seolah tidak diperhatikan oleh Pemerintah Daerah setempat. Pasar yang seharusnya dipadati oleh pengunjung untuk membeli kebutuhan bahan pokok sehari-hari, kini semakin sepi pengunjung. Pedagang mulai resah terkait dengan keadaan pasar yang…
- 40
Taliwang, KOBAR - Harta kekayaan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam bentuk asset bergerak dan tidak bergerak sampai Desember Tahun 2013 sudah mencapai Rp. 1,347 triliun. Angka kekayaan itu tertuang dalam laporan neraca pemerintahan. Kabag Asset sekretariat daerah, Muhammad Yusuf Sip yang dikonfirmasi senin 22/9 kemarin menyampaikan, nilai asset yang tidak…
Komentar