Brang Ene, KOBAR – Sebagai lembaga ekonomi masyarakat, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) punya peran cukup strategis dalam menggerakkan perekonomian masyarakat di pedesaan. BUMDes Dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa, meningkatkan usaha masyarakat, menciptakan peluang usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengembangkan ekonomi desa, serta meningkatkan pendapatan desa. Jika pengelolaan BUMDes optimal, maka desa akan menjadi desa yang mandiri. Hal ini disadari betul oleh para mahasiswa Universitas Cordova (UNDOVA), yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN), di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Untuk itu, para mahasiswa KKN UNDOVA mengadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya BUMDes bagi Desa kepada masyarakat. Dengan tema, “Peran Strategis BUMDes Dalam Pembangunan Kawasan Pedesaan dan Pemberdayaan Masyarakat”. Ktut Aini Hetty Achjar SE, tenaga ahli pengembangan ekonomi Desa P3MD KSB, didaulat sebagai pemateri. Dihadiri Kepala Desa (Kades) Mujahidin, tokoh agama, tokoh pemuda, para Kepala Dusun hingga segenap ketua RT, kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Desa Mujahidin, Senin (10/09).
Syam Agus, Kades Mujahidin, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa Undova dan dosen pembimbing, dan berharap kepada para peserta penyuluhan untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya materi yang didapat, untuk selanjutnya bisa diterapkan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini, masyarakat bersama Pemerintah Desa dapat menggali potensi yang ada di Desa dengan bekal ilmu yang didapat hari ini. Dan semoga kita tergugah untuk membesarkan BUMDes yang ada di Desa kita ini. Sebab harus kita akui bahwa begitu banyak potensi yang kita miliki, namun belum mampu kita manfaatkan dan kembangkan dengan baik,” kata Syam Agus.
Menurutnya, keberadaan Mahasiswa di desanya dianggap sangat membantu membenahi dan memperbaiki BUMDes Mujahidin yang telah sekian lama mati suri. Padahal Undang-undang Nomor 6 tahun 2014, tentang Desa, telah mengatur secara rinci terkait pengelolaan anggaran Desa, termasuk di dalamnya aturan tentang BUMDes.
“Alhamdulillah, kehadiran mahasiswa Cordova di desa ini sangat kami rasakan manfaatnya. Pendampingan adik-adik sekalian dalam menggali potensi ekonomi desa dan memfasilitasi penyuluhan tetang BUMDes ini sangat berarti. Semoga kedepan desa ini bisa mandiri dan maju,” tukas Kades.
Sementara itu, Aini Hetty, dalam arahannya kepada para peserta penyuluhan, menyampaikan, bahwa Pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan ekonomi lokal. Salah satunya dengan menggerakkan dan mengembangkan BUMDes di desa-desa. BUMDes sebagai sebuah ekonomi baru di tingkat desa yang sedang tumbuh, perlu untuk tetap dibimbing dalam pengembangan usaha dan pengelolaan manajemen.
“BUMDes merupakan salah satu mitra pemerintah desa dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa. Sehingga BUMDes dituntut untuk mampu menyediakan segala kebutuhan masyarakat dalam pengembangan usahanya. Bagaimanapun, BUMDes adalah usaha yang didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaanya dilakukan oleh Pemdes dan masyarakat,” jelas Aini.
Ia menambahkan, bahwa terkait BUMDes, di dalam UU Nomor 6 Tahun 2014, telah diatur secara jelas bahwa desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Tujuan BUMDes yaitu mengoptimalkan pengelolaan aset-aset desa yang ada, memajukan perekonomian desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sifat usaha BUMDes adalah berorientasi pada keuntungan. Sifat pengelolaan usahanya adalah keterbukaan, kejujuran, partisipatif, dan berkeadilan. Dengan kehadiran BUMDes ini diharapkan desa menjadi lebih mandiri dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.
“Sudah hampir 100 persen desa di KSB telah memiliki BUMDes. Usaha yang dijalankan pun harus sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki desa masing-masing. Tata kelolanya pun harus menganut prinsip kooperatif, partisipatif, transparan, emansipatif, akuntabel, dan sustainable. Dan yang terpenting dari semua itu adalah pengelolaannya harus dilakukan secara profesional dan mandiri,” tutup Ktut Aini Hetty Achjar SE. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 54
“Ratusan Hektar Areal Hutan Digarap” Brang Ene, KOBAR - Aktifitas penanaman dan pengembangan tanaman jabon dan sengon, serta pengembangan sapi, yang dilakukan PT Segarang Alam Lestari (PTSAL) di Lang Lepok, Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene, diprotes warga. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap tak pernah melaporkan rencana kehadirannya kepada Pemerintah Desa setempat. “Mereka…
- 53
Brang Ene, KOBAR - Keberadaan PT Anugerah Karya Agra Sentosa (PTAKAS), sebagai kontraktor pemegang beberapa proyek pemerintah daerah, yang bermarkas di Dusun Hijrah, Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, kembali dikeluhkan masyarakat setempat. Warga menuding bahwa pihak perusahaan tidak peka dengan keluhan yang sering disampaikan, bahkan perjanjian yang telah disepakati bersama pun…
- 51
Brang Ene – Berbekal peralatan manual, dan pengelolaan seadanya, petani aren Desa Mataiyang Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat tetap eksis sampai saat ini. Namun disayangkan, ternyata belum pernah tersentuh oleh program stimulus ekonomi pemerintah daerah setempat. A Rahman (47), petani aren Mataiyang dan beberapa orang temannya, mengemukakan, setiap harinya…
- 50
Brang Ene, KOBAR - Rencana pembangunan bendungan terbesar kedua di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), yang akan dibangun di Dusun Hijrah, Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, mendapat penolakan dari pemuda pemudi Dusun Hijrah yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Hijrah (IPH). Mereka beralasan, dengan pembangunan bendungan itu, sejumlah areal pertanian yang produktif…
- 48
Taliwang – Kepolisian Resor Sumbawa Barat mengemukakan tengah mulai melakukan penyidikan terhadap indikasi pelanggaran PT Akas yang belum lama ini telah dilaporkan oleh sejumlah warga setempat atas pembangunan konstruksi AMP di wilayah itu yang tidak melalui mekanisme aturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala Kepolisian Resor Sumbawa Barat, AKBP Muhammad Surya Saputra, menerangkan,…
- 47
Brang Ene – Tingginya curah hujan di beberapa wilayah belakangan ini, termasuk di wilayah Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, ternyata mengakibatkan tergerusnya dua jembatan penghubung antara Desa Mura dan Desa Lampok. Salah satu tokoh pemuda Desa Mura, Tabrani (29), menjelaskan, tergerusnya dua jembatan tersebut, sangat berpotensi untuk memutus akses…
Komentar