Brang Ene, KOBAR – Warga Dusun Hijrah, Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mendesak Pemerintah setempat agar penambangan batu dan pasir (Tambang Galian C) di sungai Hijrah segera dihentikan. Mengingat aktifitas tersebut dapat merusak ekosistem sungai maupun jalan Desa yang ada. Ironisnya, bahkan kegiatan penambangan pasir dan batu yang ada terus terjadi tanpa restu dari warga setempat.
Sahroni (27), Warga Dusun Hijrah, kepada awak media ini mengatakan, bahwa praktik penambangan batu dan pasir ini telah dilakukan sejak dahulu. Dirinya khawatir aktifitas tersebut akan berdampak buruk terhadap sungai yang telah dijaga keasriannya selama ini.
“Kami menolak penambangan batu dan pasir itu karena mengakibatkan rusaknya ekosistem sungai. Dinding sungai terus tergerus akibat penambangan batu dan pasir,” kata Sahroni.
Tak hanya itu, lanjutnya, akibat penambangan, warga juga khawatir sawah di sepanjang bantaran sungai longsor akibat erosi, dampak penambangan pasir dan batu tersebut.
Senada dengan Sahroni, Hartoni (29), warga lainnya, menuturkan, bahwa meski sudah dilakukan rapat oleh masyarakat Dusun untuk menghentikan aktifitas tersebut, namun truk para penambang tetap berdatangan, sehingga beberapa masyarakat menghadang truk tersebut dengan memberi keterangan bahwa penambangan batu dan pasir di kawasan sungai tersebut distop.
“Yang kami amati truk pengangkut batu tetap lalu lalang melintasi jalan desa. Sehari bisa 10 truk berkapasitas 8 kubik yang melintas. Dengan muatan berat membuat jalan desa semakin rusak,” ungkapnya.
Selain itu, tambahnya, sepanjang tepi sungai tempat para penambangn batu dan pasir beraktifitas, terdapat pipa aliran air Perumda Air Minum Bintang Bano yang rentan rusak.
Dikonfirmasi media ini, Kepala Desa Mujahidin, Syam Agus, membenarkan, bahwa telah terjadi penutupan aktifitas tambang Galian C oleh masyarakat di Dusun Hijrah. Setelah mendengar alasan dan kekhawatiran masyarakat, pihaknya akan mengelar pertemuan antara masyarakat Dusun Hijrah dengan para sopir truk penambang dalam waktu dekat ini.
“Kami akan mengundang semua sopir dan masyarakat sekitar, supaya tidak terjadi cekcok dan bentrok antara masyarakat dengan para sopir,” demikian Kades. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 59
Taliwang, KOBAR - Sebanyak 18 Desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dilaporkan telah siap untuk menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak, Besok, Minggu, (7/10). 18 jabatan Kepala Desa tersebut akan diperebutkan oleh 56 orang Calon Kepala Desa. Pemerintah KSB melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD), menyatakan telah mempersiapkan…
- 51
“Ratusan Hektar Areal Hutan Digarap” Brang Ene, KOBAR - Aktifitas penanaman dan pengembangan tanaman jabon dan sengon, serta pengembangan sapi, yang dilakukan PT Segarang Alam Lestari (PTSAL) di Lang Lepok, Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene, diprotes warga. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap tak pernah melaporkan rencana kehadirannya kepada Pemerintah Desa setempat. “Mereka…
- 50
Taliwang, KOBAR - Sejak Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terbentuk hingga menjelang usianya ke-16, sejumlah program pemerintah untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat telah banyak digulirkan, terutama dalam persoalan sandang, pangan, dan papan. Tapi siapa sangka, dari sekian banyak dan sekian lama program itu ada, ternyata masih ada saja Penduduk KSB yang…
- 49
Taliwang, KOBAR - Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta patuh terhadap aturan yang telah diatur dalam Undang-undang Pemilu, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), dan Peraturan Bawaslu (Perbawaslu), agar tetap menjaga netralitas selama Pemilu 2019. Sedangkan dalam konteks tugas ASN dalam birokrasi, harus tetap menjalankan fungsinya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.…
- 48
Taliwang, KOBAR – Tujuan Pemerintah menggelontorkan dana desa hingga mencapai Rp 2 Miliar per desa adalah agar pembangunan di NKRI dimulai dari desa. Diharapkan juga agar tata cara pembangunan di desa dapat meniru sistem yang telah berhasil dilakukan oleh Korea Selatan, dengan gerakan Saemaul Undong (Desa Membangun). Yang mana dalam delapan tahun,…
- 47
Poto Tano, KOBAR - Sebagai tanda keseriusan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk membangun Bandar Udara (Bandara) di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, maka proses pengukuran dan pemasangan patok lokasi bandara mulai dilakukan. “Alhamdulillah, dengan kebersamaan dan kekompakan tim fasilitasi pembangunan Bandara Sumbawa Barat di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano,…
Komentar