Skip to content
SUMBAWA BARAT
Beranda / PULAU SUMBAWA / SUMBAWA BARAT / SMPN 1 Taliwang Percaya Diri Bisa Terapkan Sistem Sekolah Sehari Penuh

SMPN 1 Taliwang Percaya Diri Bisa Terapkan Sistem Sekolah Sehari Penuh

smpn-1-c
Table of Contents+

Kepala Sekolah: Masa Uji Coba Telah Kami Lalui

Taliwang, KOBAR – Meski kebijakan sekolah sehari penuh menuai kontroversi, tapi bukan berarti sistem sekolah 5 hari dalam sepekan itu tidak bisa diterapkan. Salah satu sekolah yang berani menerapkan sistem belajar mengajar sehari penuh di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) adalah SMPN 1 Taliwang.

Khusnarti SPd, Kepala Sekolah SMPN 1 Taliwang, sangat yakin jika sekolahnya mampu menerapkan sistem Full Day School (FDS), setelah pihaknya mampu lolos dalam tahap uji coba yang diberlakukan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) setempat.

“Secara infrastruktur sekolah kami siap, baik itu tenaga pendidik dan kependidikan. Hingga fasilitas sekolah pun kami sudah siap,” kata Khusnarti SPd, kepada awak media ini, kemarin.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan, bahwa sistem 5 hari sekolah tidak serta merta bisa diterapkan. Ada mekanisme yang harus dipenuhi. Seperti, tenaga pendidik dan fasilitas sekolah yang memadai, baru setelah itu, pihak sekolah mengundang para wali murid untuk menjelaskan mekanisme 5 hari sekolah tersebut.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

“Apabila prosedur telah terpenuhi oleh sekolah, barulah pihak sekolah mengajukan konsep penerapan 5 hari sekolah ke DIKPORA. Atas dasar itulah kami menerapkan sistem tersebut,” beber Khusnarti.

Yang perlu diketahui, kata Khusnarti, bahwa sistem 5 hari sekolah dengan waktu 37,5 jam ini, telah diatur dalam PERMENDIKBUD No. 27/2017, diperkuat oleh PERPRES No. 87/2019, tentang langkah dan prosedur penerapan 5 hari sekolah.

“Kebijakan ini tidak asal kami buat mas. Kami mengacu pada aturan, baik itu jam belajar reguler hingga kegiatan ekstra. Hingga saat ini, murid kami tidak ada yang mengeluh,” tutupnya.

Untuk diketahui, kebijakan 5 hari sekolah dalam sepekan, dari tingkat SD hingga SMA secara nasional telah diterapkan sejak Juli 2017 silam. Siswa hanya bersekolah Senin-Jumat, sedangkan Sabtu-Minggu dilanjutkan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Namun PERMENDIKBUD Nomor 27 Tahun 2017, tentang hari sekolah, juga telah menyentil, bahwa Pemerintah Daerah tidak harus memaksa diri untuk menerapkan sistem FDS secara serempak pada setiap sekolah. Kebijakan itu hanya dapat dilaksanakan bagi sekolah yang telah siap segala unsur pendukungnya saja. (kdon)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 46
    Full Day School Diuji Coba di Sumbawa Barat“SMPN 1 Taliwang Jadi Kelinci Percobaan” Taliwang, KOBAR - Sistem sekolah sehari penuh (Full Day School) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sudah mulai diterapkan. Ada beberapa sekolah yang sedang menerapkan sistem sekolah sehari penuh di bumi pariri lema bariri ini. Namun konsep sekolah seperti ini dikabarkan masih dalam tahap peninjauan…
  • 37
    Amman Mineral Raih Dua Penghargaan Nasional untuk Program PAUD di Sumbawa BaratMaluk, KOBARKSB.com - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) berhasil meraih dua penghargaan bergengsi di tingkat nasional, yaitu Tambang Mensejahterakan Masyarakat (Tamasya Award) 2024, berkat program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) inovatif yang dijalankan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat.  Penghargaan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen…
  • 30
    Tidak Berpagar, Halaman SMPN 5 Taliwang Seperti Tempat Pelepasan TernakTaliwang, KOBAR - Saat media ini diundang berkunjung ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Taliwang, yang berlokasi di Dusun Jorok Tiram Desa Batu Putih, ada hal mencolok dan janggal terlihat. Tampak halaman sekolah seperti tempat pelepasan ternak. Menurut pengakuan kepala sekolah, hampir setiap hari tetap terlihat dalam lingkungan sekolah itu hewan…
  • 30
    16.730 Warga KSB Golput, Partisipasi Pilkada Kalah Jauh dari PemiluTaliwang, KOBARKSB.com - Evaluasi Pilkada 2024 oleh Bakesbangpol KSB menunjukkan tingginya angka golput, mencapai 16.730 warga. Partisipasi Pilkada hanya 83,27% dari 107.560 DPT, naik tipis 2,04% dari Pilkada 2020 (81,6%), dan tertinggal jauh dari partisipasi Pemilu 2024 yang mencapai 90,67%. "Kenaikan tipis ini belum memuaskan. Kita harus introspeksi mengapa antusiasme…

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement