Jakarta, KOBAR – Presiden Joko Widodo, pada rapat paripurna kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin, (7/9), mengingatkan Menteri Kabinet Indonesia Maju agar mewaspadai kemunculan 3 klaster baru. Yaitu; Klaster Kantor, Klaster Keluarga, dan Klaster Pilkada 2020. Terutama untuk klaster Pilkada Serentak 2020, Presiden Jokowi memberikan penekanan khusus kepada Mendagri dan Kapolri.
Jokowi menegaskan, bahwa bahaya dari klaster Pilkada 2020 sudah di depan mata. Karena menjelang Pilkada Serentak yang digelar pada 9 Desember nanti, sejumlah bakal calon Kepala Daerah sudah mulai bergerilya mencari dukungan dan memobilisasi massa. Sehingga Ia pun meminta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, untuk membuat aturan khusus terkait hal ini.
“Saya minta Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster Pilkada ini betul-betul ditegasi betul, diberikan ketegasan betul. Polri juga berikan ketegasan mengenai ini, aturan main di Pilkada, karena jelas di PKPU-nya sudah jelas sekali. Mendagri nanti dengan Bawaslu agar ini betul-betul diberikan peringatan keras,” tegas Jokowi.

Presiden dan Wakil Presiden, pada Rapat Paripurna Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin, (7/9).
Jokowi juga mengatakan, ketiga klaster ini sebelumnya tak mendapat banyak sorotan. Pasalnya, pemerintah lebih banyak fokus pada penyebaran virus di tempat-tempat umum dan transportasi publik. Padahal, ia mengatakan penyebaran di tingkat lebih privat seperti keluarga dan kantor juga sama berbahaya.
“Hati-hati! Perlu saya sampaikan, yang namanya klaster Kantor. Yang kedua klaster Keluarga hati-hati. Yang ketiga klaster Pilkada juga hati-hati ini. Ini agar selalu diingatkan,” tandas Presiden.
Sejak beberapa bulan terakhir, tuturnya, klaster perkantoran, khususnya di DKI Jakarta memang tengah meningkat tajam. Hal itu imbas dari mulai dibukanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menjadi PSBB transisi yang membolehkan sejumlah perkantoran dibuka kembali.
“Klaster keluarga karena kita sampai di rumah, kita merasa sudah aman. Justru di situlah kita harus hati-hati. Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman, sehingga kita lupa di dalam kantor protokol kesehatan,” pungkas Jokowi. (knda)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 47
Jakarta, KOBAR - Meski sudah berkali-kali menegaskan, bahwa dirinya-lah orang yang pertama disuntik vaksin covid-19 buatan Sinovac di Indonesia. Hari ini, Kamis, (7/1), di Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan hal itu. “Vaksinnya sudah ada, dan sudah mulai didistribusikan ke daerah-daerah. Tapi kita masih menunggu izin penggunaan darurat…
- 46
Jakarta, KOBAR - Kesehatan dan keselamatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini, merupakan hal yang paling penting. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat selama tahapan Pilkada berlangsung, merupakan hal yang mutlak dilakukan, dan tak dapat ditawar. Hal tersebut kembali ditegaskan Presiden Joko Widodo, saat memimpin rapat terbatas…
- 43
Jakarta, KOBAR - Gaduh soal isu Presiden Joko Widodo ingin kembali menjadi Presiden Indonesia ketiga kalinya, ditanggapi santai, sekaligus tegas oleh Jokowi. Ia dengan lantang menyatakan sikapnya, bahwa dirinya adalah Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi. Oleh karena itu, pemerintahannya akan berjalan tegak lurus dengan konstitusi tersebut.…
- 40
Jakarta, KOBAR - Ekonomi hijau dan ekonomi digital merupakan 2 tren ekonomi yang tengah berkembang secara global, utamanya di negara-negara maju. 2 hal ini harus dapat diikuti dalam jangka panjang oleh Indonesia, agar dapat menyelaraskan perekonomiannya dengan perkembangan global. “Dalam jangka panjang, saya melihat kita memiliki kekuatan di green product…
- 38
Jokowi: Walaupun Sudah Divaksin, Tetap Disiplin Protokol Kesehatan Jakarta, KOBAR - Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk dosis pertama, pada hari Rabu, (13/1), di Istana Merdeka, Jakarta. Vaksin CoronaVac produksi Sinovac, yang disuntikkan kepada Presiden dan penerima awal lainnya, sebelumnya telah…
- 37
Bogor, KOBAR - Melihat tren peningkatan kasus positif Covid-19 di berbagai negara yang kembali terjadi, baik di kawasan Eropa maupun Asia, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengingatkan Para Gubernur agar melihat dan memonitor kembali data dan angka-angka pergerakan kasus Covid-19 di wilayah masing-masing. “Kita harus hati-hati! hati-hati! di negara kita walaupun…
Komentar