Mataram, KOBARKSB.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa fenomena La Nina masih terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk itu, warga NTB diimbau untuk tetap selalu waspada terhadap potensi bencana alam klimatologis.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kejadian bencana yang dapat terjadi secara tiba-tiba pada musim penghujan ini. Sebab periode fenomena La Nina masih terjadi,” kata Agastya Ardha Chandra Dewi, Prakirawan Stasiun Meteorologi ZAM, dalam siaran pers, Minggu, (24/4).
Ketika La Nina terjadi, jelas Agastya, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
“Dengan adanya potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, masyarakat dihimbau untuk selalu tetap waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat/petir, dan pohon tumbang,” terang Agastya.
Selain itu, tambahnya, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir.
“Diimbau juga untuk mewaspadai tinggi gelombang yang mencapai >2 meter di Selat Lombok bagian Utara dan Selatan, Selat Alas bagian Utara dan Selatan, Perairan Utara Sumbawa, Samudra Hindia Selatan NTB dan Selat Sape Bagian Selatan,” tandas Prakirawan Stasiun Meteorologi ZAM.
Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan, bahwa fenomena La Nina masih akan bertahan hingga pertengahan tahun 2022, yang berdampak bagi cuaca dan iklim di Indonesia.
“La Nina masih bertahan hingga pertengahan 2022. Artinya, potensi peningkatan curah hujan masih dapat terjadi hingga pertengahan 2022,” kata Dwikorita, saat jumpa pers, Jumat, (18/3).
Hingga saat ini, beber Dwikorita, sebanyak 97,08% zona musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan.
“Perlu diketahui pada akhir Agustus 2021, BMKG merilis prakiraan musim hujan untuk tahun 2021-2022. Hasil pemantauan perkembangan musim hujan di tahun 2021 hingga 2022, hingga awal Maret 2022 menunjukkan bahwa hampir seluruh zona musim di wilayah Indonesia atau 97,08 persen telah memasuki musim hujan,” jelasnya.
Sedangkan kondisi iklim di Indonesia, lanjut Dwikorita, sangat tergantung pada apa kondisi di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Dan dari pemantauan pihaknya terhadap anomali iklim global di 2 Samudra tersebut, yaitu, di Samudra Pasifik Ekuator, menunjukkan, bahwa La Nina masih berlangsung.
“Dan Samudra Hindia menunjukkan Indian Ocean Dipole Mode dalam kondisi netral. Kemudian indeks El Nino Southern Oscillation menunjukkan wilayah Pasifik atau Pasifik Tengah dalam kondisi La Nina. Demikian juga Indian Ocean Dipole Mode dalam kondisi negatif,” terang Dwikorita.
Kondisi tersebut atau kondisi enso fase dingin, tambah Dwikorita, diprediksi akan terus melemah dan beralih menuju netral pada periode Maret, April, Mei 2022.
“Kondisi Indian Ocean Dipole Mode diprediksi akan kembali netral pada bulan Maret hingga Agustus 2022. Prediksi ini akan terus kami perbarui setiap 10 harian,” tutup Kepala BMKG. (klar)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 79
Taliwang, KOBARKSB.com - Selama 2 hari terakhir, hujan lebat disertai angin kencang dan petir dilaporkan terjadi di wilayah Taliwang, Sumbawa Barat. Akibatnya, salah satu pohon besar di jalan utama lintas Taliwang-Sumbawa tumbang dan menutupi seluruh bahu jalan. "Telah terjadi pohon tumbang yang menutupi ruas jalan utama lintas Taliwang-Sumbawa, Sabtu, (7/5),… - 71
 - 71
Mataram, KOBARKSB.com - Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melaporkan, bahwa selama Periode 20-27 Mei 2022, telah terjadi gempa bumi sebanyak 93 kejadian, yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 93 kejadian tersebut, terdapat 2 kejadian… - 71
Taliwang, KOBARKSB.com - Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mataram, melaporkan, bahwa pada hari Selasa, 25 Oktober 2022, pukul 09.11.23 WITA, wilayah Sumbawa Barat diguncang gempa bumi berkekuatan M 4,4.  Menurut hasil analisis BMKG, episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 9.02° LS; 117.00° BT, atau tepatnya berlokasi… - 70
Mataram, KOBARKSB.com - Pada pukul 23:22:51 WITA, Jum’at, 22 Juli 2022, BMKG melaporkan, bahwa gempa bumi berkekuatan M 4,2 telah terjadi di koordinat 8.07 LS,117.81 BT atau 63 km Timur Laut Sumbawa, pada kedalaman 20 km. Disusul pada pukul 00:53:25 WITA, Sabtu, 23 Juli 2022, gempa bumi berkekuatan M 3.8… - 70
Taliwang, KOBARKSB.com - Akibat diguyur hujan lebat beberapa hari terakhir, debit air sungai Taliwang meluap melampaui tanggul pembatas, sehingga air masuk ke perkampungan Sampir B, Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).  Kebanjiran seperti ini sudah menjadi hal biasa bagi warga Sampir B, sebab hal ini terjadi hampir setiap… 






            
            
            
            
            
            
            
            
            
            
            
            
                                
                                
                                
                                
                                
Komentar