Skip to content
SUMBAWA BARAT
Beranda / PULAU SUMBAWA / SUMBAWA BARAT / 7 Ribu Lebih Penduduk Sumbawa Barat Buta Aksara

7 Ribu Lebih Penduduk Sumbawa Barat Buta Aksara

Bung-Karno-Mengajar
Bung Karno Sedang Mengajar

Data BPS: 6 Persen Dari 129.724 Jiwa

Taliwang, KOBAR – Komisi I DPRD Sumbawa Barat mendesak Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui intansi terkait untuk lebih memprioritaskan alokasi anggaran pendidikan bagi program penuntasan buta aksara. Sebab, hingga saat ini, tercatat masih ada sekitar 7 ribu lebih masyarakat produktif usia 15 tahun keatas yang tersebar di 8 kecamatan, belum bisa membaca dan menulis.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbawa Barat, Muhammad Amin S.AP, menyatakan, masih tingginya angka buta aksara ini menunjukan ketidakseriusan instansi terkait untuk mengarap berbagai program unggulan dalam dunia pendidikan, padahal selama ini anggaran yang telah dikucurkan dari pusat maupun APBD cukup besar.

“Kita sangat menyayangkan besarnya anggaran yang telah digelontorkan justru tidak diprioritaskan kepada program yang lebih penting, seperti halnya program pemberantasan buta aksara ini,” kata Amin.

Pemerintah diminta jangan cepat berpuas diri, harus segera mengambil langkah-langkah tepat dalam melakukan berbagai upaya memberantas buta aksara.  Sebab kenyataannya jumlah buta aksara di daerah-daerah ditemukan tergolong cukup tinggi.

“Kami sebagai legislatif akan tetap melakukan kontrol sekaligus mendesak agar program penuntasan buta aksara dapat digarap maksimal sehingga di tahun-tahun mendatang tidak ada lagi warga penyandang buta aksara,” timpalnya.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

Dilanjutkan Amin, pemerintah melalui instansi terkait jangan pasif menyikapi keadaan itu. Hendaknya bersinergi dengan pusat untuk menekan buta aksara. Harus ada sinkronisasi program antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah terkait pemberantasan buta aksara.

“Dengan demikian, buta aksara pasti lebih cepat bisa ditekan, sehingga salah satu tujuan pembangunan millenium (MDGs) bisa tercapai,” bebernya.

Politisi asal Kecamatan Jereweh ini menekankan, tujuan pemberantasan buta aksara seharusnya tidak hanya sekedar mampu membuat masyarakat menjadi pintar membaca dan menulis. Tetapi juga mampu menjadikan masyarakat lebih berdaya saing dan sejahtera.

“Upaya pemberantasan buta aksara diintegrasikan juga untuk membuat warga berdaya dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kehidupan berbangsa. Tantangan sekarang bukan sekedar buta aksara tuntas, tapi bagaimana membuat warga berdaya untuk meningkatkan taraf hidupnya,” imbuhnya.

Pemberantasan buta aksara, lanjut Amin, merupakan salah satu fokus penting untuk memperbaiki indeks pembangunan manusia (IPM). Berhasilnya pemberantasan buta aksara akan membuat warga percaya diri dan berdaya untuk keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan.

Dongkrak Pariwisata Sumbawa Barat, AMMAN Gandeng tiket.com dan Komunitas Lokal

“Semua cita-cita itu harus berangkat dari niat tulus dan serius, sementara pemerintah harus juga mampu menyiapkan sarana dan prasarananya,” tukasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbawa Barat merilis,  jumlah angka buta huruf atau buta aksara berdasarkan data sensus 2014  mencapai 7 ribu lebih atau 6 persen dari 129.724 jumlah penduduk. Kendati demikian, BPS mendata penyandang buta aksara secara umum terus mengalami penurunan dari tahun ke tahunnya. Sehingga bukan tidak mungkin buta aksara usia produktif juga bisa terus mengalami penurunan setiap tahunnya, jika pengentasan dan penekanan terhadap masyarakat yang buta aksara dilakukan secara intens. (ktas)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 34
    Distribusi Buku Penunjang K-13 “Bermasalah”Taliwang, KOBAR - Laporan yang diterima Dinas Kebudayaan Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) dari sejumlah sekolah, termasuk hasil kros cek lapangan menemukan, distribusi buku penunjang pelaksanaan Kurikulum tahun 2013 (K-13) masih bermasalah, bahkan ada sekolah yang belum sama sekali menerima buku dimaksud. Kabid Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi (Dikmenti), Aku Nurahmadin…
  • 33
    Polisi Mungkinkan Tersangka Kasus ‘Kas Tekor’ Dikbudpora Lebih dari Satu OrangTaliwang, KOBAR - Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terus menggenjot penanganan dugaan kasus korupsi anggaran Kas Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) setempat. Kabar terbaru pihak kepolisian telah meningkatkan status penanganannya dari penyelidikan kini masuk ke proses riksa (pemeriksaan) sebelum akhirnya menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. “Sekarang sudah masuk riksa.…
  • 33
    2015, Dikbudpora Konsentrasi Tingkatkan MutuTaliwang, KOBAR - Pembangunan fisik sekolah dalam rangka membuka akses pendidikan bagi masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bisa dikatakan sudah rampung, jadi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) pada tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 akan konsentrasi melaksanakan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kepala Dikbudpora KSB, Drs Mukhlis…
  • 33
    Terapkan BLUD, RSUD Asy-Syifa' Ikhtiar Tingkatkan PelayananTaliwang, KOBAR - Awal tahun 2021, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa' Sumbawa Barat sudah mulai menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal itu ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumbawa Barat, Nomor 188.4.45 1705, Tahun 2020, tentang Penetapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa' Sumbawa Barat.…
  • 33
    Menkes Uji Coba Pelayanan Kesehatan Primer Terpadu di Sumbawa BaratJereweh, KOBARKSB.com - Kementerian Kesehatan memperkuat komitmennya dalam melakukan transformasi pelayanan primer dengan melakukan uji coba Integrasi Layanan Primer (ILP) selama 90 hari di 9 lokasi, yang mewakili wilayah perkotaan, pedesaan, desa terpencil, dan desa sangat terpencil. Salah satu lokasi uji coba adalah Puskesmas Jereweh, yang berkesempatan dikunjungi Menteri Kesehatan,…
  • 33
    Tingkatkan Pelayanan Rumah Sakit, Direktur RSUD Asy-Syifa’ KSB Datangkan Dokter Spesialis Jantung dan Dokter Spesialis DalamTaliwang, KOBARKSB.com - Guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyediakan layanan Klinik Jantung dan Pembuluh Darah. "Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Dengan demikian, klinik jantung dan pembuluh darah ini dibuka untuk mengetahui gejala awal penyakit…

Komentar

  1. MUHAMMAD ANANG berkata:

    Jumlahnya LUAR BIASA

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement