Skip to content
PULAU SUMBAWA
Beranda / PULAU SUMBAWA / Kekeringan di KSB Akibatkan 90 Hektar Lahan Puso

Kekeringan di KSB Akibatkan 90 Hektar Lahan Puso

Mansyur-1
Table of Contents+

“Petani Minta Dibantu Pemerintah”

Taliwang, KOBAR – Petani yang menjadi korban kekeringan pada beberapa lokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berharap ada bantuan pemerintah atas kerugian mereka, karena tidak bisa melakukan panen terhadap padi yang ditanam. Bantuan yang diharapkan itu bisa dalam bentuk benih atau pupuk, agar bisa dipergunakan pada musim tanam mendatang.

“Kami berharap ada keputusan pemerintah untuk memberikan bantuan kepada kami yang rugi di musim tanam ini, agar pada musim tanam mendatang bisa dipergunakan. Bantuan yang diberikan pemerintah tidak perlu disebutkan, karena pemerintah diyakini bisa memahami apa saja bentuk bantuan yang bisa diberikan kepada petani yang menjadi korban musim kering sekarang,” ucap Juraidi, salah seorang petani asal Seteluk, yang mengaku tidak bisa panen.

Diakui Juraidi, beberapa orang petani di kecamatan Seteluk telah menggelar pertemuan untuk menyampaikan keluhan kepada pemerintah melalui Kelompok Tano (Koptan), jadi penyampaian aspirasi tidak dilakukan secara sendiri-sendiri. “Kami harap pimpinan kelompok segera menyampaikan permohonan tersebut dan semoga apa yang menjadi keluhan itu bisa ditindaklanjuti segera,” harapnya.

AMMAN Perkuat Komunikasi Publik Jelang Operasional Smelter di Sumbawa Barat

Ditempat terpisah, kepala Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K), Ir Mansyur Sofyan MM, tidak membantah jika ada lahan padi yang puso atau tidak bisa panen di musim kering sekarang ini. Jumlah lahan yang tidak bisa panen mencapai 90 hektar. “Memang benar ada areal yang puso. Lokasi paling luas di kecamatan Seteluk,” bebernya.

Menyinggung soal bantuan, Mansyur Sofyan tidak bisa memberikan kepastian, karena yang akan menindaklanjuti atau memberikan bantuan pasca gagal panen adalah dinas tekhnis, namun pihak BKP5K pernah menyampaikan saran secara lisan, agar menjadi catatan dan perhatian khusus kepada petani yang gagal tersebut. “Kami juga pernah memberikan sarana agar bisa diberikan bantuan kepada petani yang gagal panen. Soal bentuk bantuan menjadi kewenangan dinas terkait itu sendiri,” jelasnya.

Pada kesempatan itu Mansyur Sofyan juga memastikan bahwa areal yang mengalami gagal panen kecil kemungkinan bertambah, karena untuk musim tanam sekarang sudah hampir selesai panen, kecuali di beberapa areal yang berada di kecamatan Brang Rea, namun areal itu tidak mengalami kekeringan atau masih ada stok airnya. “Kita sudah finalkan jumlah areal yang puso sekitar 90 hektar dan areal yang ditanam saat musim kering itu sudah sebagian besar panen,” bebernya.

Untuk mengantisipasi adanya kembali gagal panen, BKP5K sudah meningkatkan pengawasan, terutama untuk mengingatkan agar tidak berlanjut menanam padi di saat musim kering seperti sekarang ini. Harapan itu dipahami oleh masyarakat, jadi di musim tanam sekarang, petani menanam palawija dan semoga tanaman pengganti padi itu bisa dipanen pada waktunya.

Mansyur Sofyan juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama penyuluh lebih sering menggelar pertamuan untuk membahas persoalan di tengah masyarakat petani, jadi sampai saat ini belum ada masalah yang menyolok. (kimt)

Dongkrak Pariwisata Sumbawa Barat, AMMAN Gandeng tiket.com dan Komunitas Lokal

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 55
    Bantuan Bibit Kedelai Untuk Petani DiuangkanTaliwang, KOBAR - Mayoritas Petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dikabarkan tak tertarik untuk melakukan budidaya kedelai, sebab hasilnya dianggap sangat jauh dari menguntungkan. Minat petani menanam kedelai yang rendah ini tercermin dari terus tidak terealisasinya target tanam dan produksi komoditas ini, seperti yang telah dipatok Dinas Pertanian Perkebunan dan…
  • 47
    Petani di KSB Akan DiasuransikanTaliwang, KOBAR - Merebaknya kasus gagal panen di wilayah Kecamatan Brang Ene beberapa waktu lalu, membuat pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berencana memproteksi petani melalui asuransi khusus. Asuransi yang digulirkan pemerintah KSB kepada petani ini, merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah guna mengganti kerugian petani jika mengalami gagal panen. Kepala Dinas Kehutanan…
  • 43
    Minat Petani Tanam Kedelai RendahMinat petani menanam kedelai di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaporkan masih sangat rendah, yang tercermin dari terus tidak terealisasinya target tanam dan produksi komoditas itu, seperti yang telah dipatok Dinas Pertanian KSB. Hal inilah yang membuat kebutuhan masyarakat atas pangan ini terpaksa dipasok dari luar daerah. Bahkan karena hampir merata…
  • 42
    Kekeringan, 150 Hektar Lahan Pertanian Tidak DigarapPoto Tano, KOBAR - Ratusan hektar areal pertanian masyarakat di Desa Tebo kecamatan Poto Tano saat ini masih dibiarkan terlantar, lantaran kesulitan untuk mendapat air, sementara sumur bor yang dibangun pemerintah saat ini tidak berfungsi dengan baik. “Sawah di sini hanya bisa diolah sekali setahun. Karena seluruhnya merupakan tadah hujan. Bahkan…
  • 41
    BNPB Beri Rp 202 Juta Untuk Droping Air Bersih di KSBTaliwang, KOBAR - Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendapat bantuan sebesar Rp 202 juta dari Dana Siap Pakai (DSP) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana itu dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Beberapa lokasi yang kesulitan air bersih sudah mendapatkan droping dengan menggunakan mobil tangki. Droping itu sendiri bukan…
  • 40
    Kekeringan Mulai Landa KSBTaliwang, KOBAR - Kekeringan sudah mulai melanda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terutama di wilayah kecamatan Poto Tano. Akibatnya, masyarakat mengalami gagal panen jagung dan kesulitan mendapatkan air bersih. Informasi awal yang diterima media ini, akibat tidak ada air dan lahan kering, apalagi daerah itu masuk kategori tadah hujan, ada sekitar 174…

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

× Advertisement
× Advertisement